Geser Ke Bawah untuk baca artikel
Ekonomi

Lonjakan Harga Beras Bikin Warga Sigi Menjerit: Apakah Yang Kami Rasakan Tanggungjawab Pemerintah?

48
×

Lonjakan Harga Beras Bikin Warga Sigi Menjerit: Apakah Yang Kami Rasakan Tanggungjawab Pemerintah?

Sebarkan artikel ini
<sub>Sejumlah bahan pokok kini kian mengalami lonjakan harga salah satunya beras Kenaikan harga ini membuat seorang warga Kota Sigi mengeluh Ist<sub>

POTRET SULTENG-Sejumlah bahan pokok kini kian mengalami lonjakan harga salah satunya beras. Kenaikan harga ini membuat seorang warga Kota Sigi mengeluh.

Oyo, Warga Desa Sibowi, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, ini menjerit akibat merangkak naiknya harga beras.

“Dari harga sebelumnya Rp 6.500 sekarang 11.500. Klw tahun Rp. 360. 000 persak sekarang Rp. 610. 000 persak. Harga beras semakin mahal, dampaknya bukan cuman petani tapi seluruh buruh tani, buruh lepas juga merasakan,” ujarnya saat dihubungi media ini, Rabu, (29/3/2023).

Sedangkan yang punya pendapatan perbulan, kata dia ikut menjerit. Apalagi kondisi masyarakat yang tak punya pendapatan tetap.

“Kapan kita di Sigi bisa menanam padi dan mengelola persawahan. Apakah permasalahan sebagai buruh tani yang kami rasakan tanggung jawab pemerintah Sigi,” tegasnya.

Untuk menopang kehidupan sehari-hari, saat ini ia hanya berharap dari hasil panen jagung miliknya. Itupun, kata Oyo tergantung pada kondisi alam.

“Sementara menanam jagung tapi bergantung kepada alam, kalau di musim hujan alhamdullilah panen. Tapi kalau musim kemarau gagal panen, utang tidak bisa terbayarkan,” ungkapnya.

Selain itu, Oyo mengungkapkan setelah pasca bencana alam hingga saat ini belum ada pembangunan jaringan irigasi di tempatnya.

Olehnya, Oyo meminta agar Pemerintah Daerah Sigi untuk fokus mempercepat pembangunan irigasi tersebut.

“Harapannya Pemerintah Daerah Sigi fokus turun langsung untuk pembangun irigasi di percepat tahun 2023,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan