Geser Ke Bawah untuk baca artikel
Sosial Budaya

Kritik Pedas, Kader Misterius Ini Sebut Pengurus PKC Sulteng Seperti Hidup Segan Mati Tak Mau

90
×

Kritik Pedas, Kader Misterius Ini Sebut Pengurus PKC Sulteng Seperti Hidup Segan Mati Tak Mau

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Kader Misterius.

POTRET SULTENG-Sebenarnya evaluasi seperti apakah yang dapat berdampak besar terhadap perubahan organisasi? Hal ini selalu menjadi pertanyaan hingga keresahan ketika melihat organisasi seperti “Hidup segan mati tak mau”.

Hampir setahun lebih kepengurusan PKC PMII Sulteng sedang mengalami kondisi ketidakpastian dan ketidakjelasan.

“Bagaikan seseorang yang tidak berbuat apa-apa karena tak memiliki tujuan hidup,” ujar Kader Misterius yang tak mau disebut namanya, Minggu, (18/6/2023).

Bahkan dikatakannya, sebagian mereka yang datang seperti Ibarat perkataan Jelangkung “Datang tidak dijemput pulang tidak diantar”.

Bagaimana tidak, mereka yang hilang bagaikan ditelan bumi, tiba-tiba muncul dipermukaan.

Pertama, hilangnya Ketua PKC selama tiga bulan lamanya dan tiba-tiba muncul dipermukaan dengan berbagai dalil akan mengurus kembali PKC.

Akan tetapi hal ini malah memunculkan konflik secara internal PKC. Alhasil, beberapa pengurus mengundurkan diri akibat dinilai tidak adanya sikap kepemimpinan ditubuh Ketua PKC.

Tak hanya itu, kehadiran Ketua PKC ini patut dicurigai adanya kepentingan dibangun, yang hanya melibatkan segelintir orang saja.

“Selain itu juga hadirnya kembali Sekretaris PKC di Kota Palu, padahal dia adalah bagian dari PPK di Pemilu 2024. Untuk apa hadir di Kota Palu sedangkan dia punya wilayah kerja bukan di Palu. Apakah ini pertanda suatu ada udang dibalik batu?” tanya Kader Misterius itu.

Seharusnya, kata Kader Misterius ini, adanya konflik baik eksternal maupun internal tidak hanya menimbulkan friksi/gesekan saja, tetapi mampu mengembangkan proses berpikir kreatif, mengembangkan kolektivitas, seperti halnya proses belajar individual.

Bukan hanya malah mengikuti ambisi dan tujuan pribadi tanpa memperhatikan pencapaian tujuan organisasi.

“Seharusnya apapun yang terjadi tidak ada ruang tertutup sesama Pengurus. Sehingga masalah ataupun kepentingan yang ada bisa musyawarahkan. Karena kita juga telah berkomitmen atas sumpah organisasi,” jelasnya.

Padahal, kata Kader Misterius itu beberapa pengurus lainnya telah membangun komitmen untuk tetap mempertahankan Ketua PKC, hanya untuk memperbaiki PKC kedepannya.

Akan tetapi, sampai saat ini dinilai Ketua PKC tidak mampu menjadi pemimpin dalam menjalankan sebuah organisasi.

“Sampai saat ini Ketua PKC belum memberikan sebuah gagasan baru dari konflik yang ada. Malah hanya sibuk membangun kepentingannya, bukan membangun sebuah kemajuan organisasi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan