POTRET SULTENG-Yayasan Ekologi Nusantara (EKONESIA) menyebutkan bahwa berbagai kebijakan Pemerintah Sulawesi Tengah (Sulteng) belum menunjukkan upaya serius dalam menjaga keberlanjutan dan keseimbangan aspek ekologi.
Melalui Manajer Kampanye Keadilan Ekolgis EKONESIA, Yogi menyampaikan, banyak contoh kasus yang melibatkan pemerintah melalui kebijakannya dalam merusak ekologi di Sulawesi Tengah.
Hal ini disampaikan di peringatan hari bumi sedunia yang jatuh pada hari Senin, 22 April 2024.
Yogi memberikan contoh kasus, seperti dampak industri nikel di Morowali dan Morowali Utara, tambang bebatuan di wilayah Palu dan Donggala untuk material pembangunan IKN.
“Serta dampak pertambangan emas CPM di Kota Palu,” ujarnya.
Dia menambahkan, praktik-praktik pertambangan inilah yang menyebabkan kerusakan di Bumi.
Padahal, kata dia, kelestarian bumi mestinya harus dijaga dengan penuh tanggungjawab.
“Oleh karena itu kesadaran akan pentingnya kelestarian bumi perlu ditanamkan,” ungkapnya