BUOL, POTRET SULTENG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buol ungkapan potensi kerawan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) PMD Buol, Suryadi ke media ini, Rabu,(30/8/23).
Di Mahasabha KMHDI, Jokowi Sebut Jika Pemimpinya Berani Negara Kita Akan Maju
Menurutnya, Pemilihan Kepala Desa bulan Oktober nanti, berdasarkan pantauan di lapangan yang dikhawatirkan akan ada yang memanfaatkan situasi.
“Berdasarkan pemantauan kita dilapangn yang kita khawatirkan, hampir bersamaan dengan pileg, hanya itu saja potensinya yang kita liat saling memanfaatkan kondisi itu yang kita khawatirkan,” ungkap Suryadi.
Jika ada ditemukan kecurangan, kata dia, kita akan melakukan tindakan sesuai dengan regulasi. Jika itu terjadi misalnya ada calon Kades yang bermain-main atau terindikasi melakukan politik uang.
Juga terindikasi bergandengan dengan pihak yang ingin berkompetisi Pileg, itu bisa-bisa didiskualifikasi, atau apapun yang misalnya menjadi ancaman sanksi calon Kades, tapi pada prinsipnya kami tetap berpegang pada regulasi.
“Kami menghimbau kepada seluruh panitia Pilkades untuk bekerja secara profesional,” ujar Kabid PMD itu.
Kunjungi Pasar Masomba, Presiden Joko Widodo Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Sulteng
Selain itu, Suryadi juga menjelaskan bahwa pemetaan kita sejauh ini kami mengkhawatirkan 3 Desa yang ada di Kecamatan Paleleh yaitu, Desa Palele, Lintidu dan Kuala Besar.
Itu terkait pencalonan incumbent kemudian mantan Kepala Desa yang beberapa periode lalu mau mencalon lagi tapi pernah bermalasah keuangan Desa, sementara itu diijinkan oleh aturan.
Karena, sebagian besar masyarakat tidak menginginkan itu terjadi, tapi karena aturan tetap bisa mencalonkan lagi, dan itu sudah terjadi perdebatan panjang pada saat sosialisasi di Palele.
“Tapi insya Allah itu tidak terjadi,” katanya
Suryadi berharap, Pilkades 14 Desa ini berjalan dengan aman dan lancar sesuai tahapan,.
“Insya Allah bulan Oktober dilakukan pemungutan suara tidak ada masalah,” pungkasnya.
