POTRET SULTENG-Kasus tindak pidana pembunuhan gadis asal Toraja telah di tindak lanjuti oleh Polda Sulawesi Tengah melalui Polres Morowali.
Kasus tersebut, terjadi di Kantor PT. Pancar Pilar Sejahtra (PPS), Desa Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dan melibatkan korban seorang perempuan berinisial AR (25) dan pelaku berinisial MJ (33).
Melalui konferensi pers, Kapolres Morowali AKBP Suprianto,S.I.K.,M.H mengatakan, pelaku datang ke kantor PT. PPS pada pagi hari untuk bertemu korban, namun, karena korban belum tiba, mereka sepakat untuk bertemu kembali pada pukul 09.00 WITA.
Korban akhirnya datang diantar oleh pacarnya, kemudian pacarnya pulang meninggalkan mereka berdua, saat itulah, situasi berubah jadi mencekam.
Menurut Kapolres AKBP Suprianto, pelaku meminta uang kepada korban, tetapi korban tidak membawa uang tunai, tapi korban memberikan kartu ATM dan meminta pelaku untuk menarik uang di mesin ATM.
Setelah menarik uang, pelaku kembali memberikan kartu ATM kepada korban. Namun, dalam percakapan mereka, perdebatan terjadi, dan situasi semakin memanas.
Pelaku yang emosi akhirnya melakukan tindakan kekerasan terhadap korban. Ia memukul dan mendorong korban hingga terjatuh. Pelaku lalu mengikat tangan dan kaki korban dengan tali rapiah yang ada di kantor.
Tetapi korban masih berusaha melawan, sehingga pelaku mengambil kantongan kain dan baju untuk menutupi wajah Korban. Namun, korban tetap berteriak hingga pelaku mengambil sebuah batu dan memukul korban beberapa kali.
Pemukulan itu menyebabkan korban mengalami luka parah dan kejang-kejang. Tanpa belas kasihan, pelaku meninggalkan korban dalam keadaan terikat dan berdarah.
Adapun kronologis peristiwa tragis tersebut berawal pada hari Sabtu, tanggal 13 Mei 2023, sekitar pukul 22.00 WITA.
Pelaku, yang bekerja sebagai driver mobil dum truk di PT. PPS, mengajak Korban untuk bertemu di kantor perusahaan tersebut. Pertemuan itu seharusnya berlangsung secara damai, namun berakhir dengan pembunuhan yang mengguncang warga sekitar.
Kapolres juga menegaskan korban murni di bunuh dan tidak ada kejahatan seksual.
“Motif di balik pembunuhan ini, pelaku tidak terima di kata-katai pembohong oleh korban, dan korban sempat memukul pelaku (Menampar) yang menyebabkan pelaku emosi dan tidak terkontrol,” pungkasnya.