POTRET SULTENG-Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rismawati mengatakan, seorang teknokrat itu wajib duduk di kursi parlemen.
Mengingat usai kejadian bencana alam tahun 2018 silam, banyak infrastruktur dan bangunan rusak. Sehingga menurut dia, kontribusi seorang teknokrat dalam pembangunan sangat penting.
Berangkat dari kesadaran tersebut, Rismawati kemudian memutuskan ikut bertarung dalam konstelasi politik di Pemilu 2024 mendatang.
Hal ini disampaikannya saat menjadi salah satu pembicara dalam diskusi Teknik Bicara Politik, bertemakan “Menatap Pemilu 2024 Calon Anggota Legislatif Alumni Fakultas Teknik Universitas Tadulako,” digelar oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Teknik Universitas Tadulako (Untad), pada Sabtu (22/7/2023) malam di sebuah Café di Kota Palu.
“Saya berfikir bahwa keberadaan seorang teknokrat ada di parlemen itu wajib dan harus lebih banyak lagi karena Kota Palu ini punya spesifikasi struktur tanah, sehingga perlu ada regulasi lebih tajam untuk merencanakan dan membangun di Kota Palu,” ujar Caleg DPRD Sulteng dapil 1 Kota Palu ini.
Rismawati yang merupakan alumni Fakultas Teknik Universitas Tadulako (Untad) itu juga menganggap bahwa seorang teknokrat mampu membuat perubahan dan kemajuan ekonomi, infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.
Bagi Rismawati, melalui jalur politik ini seseorang bisa memberikan sebuah kontribusi perubahan dan perbaikan bangsa terutama di daerah.
“Kalau tidak berpolitik, anda tidak bisa mempengaruhi perubahan dan perbaikan bangsa terutama daerah,” ungkapnya.
“Untuk itu, pada kesempatan ini saya ingin mengajak kita semua warga teknik terutama adik-adik mahasiswa, ayo kita berpolitik, dengan berpolitik kita bisa menentukan masa depan bangsa,” tutup Rismawati.
