POTRET SULTENG-Upaya pencegahan hingga mitigasi bencana sudah menjadi prioritas pembangunan daerah.
Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pun terus melakukan upaya pengurangan risiko dan dampak bencana alam, meski keterbatasan APBD yang ada.
Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, mengatakan urusan kebencanaan sangat berkaitan dengan kemanusiaan. Sehingga pemerintah memiliki tugas dan kewajiban atas hal tersebut.
“Upaya pencegahan, mitigasi bencana menjadi prioritas pembangunan daerah,” kata Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, di Sigi, Jumat.
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pengurangan risiko bencana melalui sala satu upaya yaitu penguatan Pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana alam (Pusdalops-PB).
Adapun di tahun 2023 Pemda Sigi mengeluarkan anggaran yang dialokasikan untuk Pusdalops-PB ini senilai Rp4 miliar.
“Dan ini telah terlaksana di beberapa wilayah yang rentan berpotensi terdampak bencana alam,” ujarnya
Sementara itu, Pemkab Sigi bersinergi dengan BMKG, sehingga Pusdalops-PB Sigi mendapat bantuan seismograf.
Pemkab Sigi juga bekerja sama dengan beberapa lembaga swadaya masyarakat dari dalam dan luar negeri dalam pengurangan risiko dan dampak bencana alam.
Lewat kerja sama ini, ujarnya, dilakukan peningkatan kapasitas masyarakat, meliputi evakuasi jika sewaktu – waktu terjadi bencana alam secara tiba – tiba.
“Upaya-upaya mitigasi ini terus dilakukan, yang diikutkan dengan pembentukan forum pengurangan risiko bencana tingkat desa,” ujarnya.
Samuel mengemukakan bahwa pembangunan pengurangan risiko bencana terus dioptimalkan seiring dengan rentannya Sigi terhadap bencana alam banjir dan longsor.