Geser Ke Bawah untuk baca artikel
Hukum dan Kriminal

Terkait Isu Siomay Daging Tikus di Kota Palu, Caleg DPR-RI Aftoni: Rugikan Pelaku UMKM

92
×

Terkait Isu Siomay Daging Tikus di Kota Palu, Caleg DPR-RI Aftoni: Rugikan Pelaku UMKM

Sebarkan artikel ini
Calon Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Tengah dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Thobahul Aftoni.

POTRET SULTENG-Calon Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Tengah dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Thobahul Aftoni memberikan dukungan penuh atas klarifikasi yang sudah disampaikan oleh Ketua Kerukunan Pedagang Siomay Gatot Sukoyo yang di dampingi Penasehat KPSP Bino A Juwarno, SH. M.Kn.

Hal ini menyusul adanya isu hoax Siomay dari daging tikus di media sosial di Kota Palu yang dapat meresahkan maasyarakat bahkan merugikan bagi pelaku ekonomi UMKM.

Caleg DPR-RI dapil Sulteng itu menghimbau agar para pelaku usaha bersikap fair dalam persaingan usaha, tidak menebar fitnah.

Menurutnya, hal itu justru dapat merugikan bagi stabilitas ekonomi masyarakat yang bersumber dari UMKM itu sendiri.

“Kami menghimbau agar maasyarakat juga tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang beredar di media sosial karena hal tersebut bisa menimbulkan fitnah yang banyak merugikan orang,” harapnya.

Sementara, Ketua Kerukunan Pedagang Siomay Gatot Sukoyo yang di dampingi Penasehat KPSP Bino A Juwarno, SH. M.Kn menyesalkan adanya isu hoax Siomay dari daging tikus tersebut.

“Saya sebagai Ketua KPSP sangat menyesalkan dengan  adanya isu yang saat ini ramai dibicarakan di  sosmed, terkait tentang isu siomay daging tikus. Kami keluarga besar pedagang siomay turut prihatin,” ujarnya dalam rilis diterima, Sabtu, (20/1/2024).

Gatot pun kemudian mengimbau kepada pengguna media sosial untuk bijak dalam bermedia sosial. Tidak memposting sesuatu yang merugikan. Apalagi yang diposting itu tidak mengandung kebenaran alias fitnah.

“Terus terang dengan adanya berita ini, kami seluruh pedagang siomay yang ada di Kota Palu merasa dirugikan,” kata Gatot sukoyo.

Gatot mengaku sudah melakukan penelusuran terkait dengan berita tersebut.

“Alhamdulillah kami beserta teman-teman terkait, dan dari Dinas Kesehatan beserta tim dari Puskesmas Sangurara dan Kamonji mencari kebenaran adanya berita itu,” kata Gatot.

Dari hasil penelusuran ke tempat yang diisukan, tidak ditemukan adanya siomay daging tikus.

“Hasil yang kami dapat ternyata aman,” ujar Gatot.

Gatot menegaskan, tidak ada siomay yang menggunakan daging tikus, seperti yang diisukan di sosial media tersebut. Isu tersebut sama sekali tidak benar, dan disebarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Gatot menjamin semua siomay yang diproduksi dan dijual oleh pedagang siomay di Kota Palu berasal dari daging halal. Pengelolaannya pun dilakukan dengan mengedepankan prinsip-prinsip kesehatan.

Tinggalkan Balasan