Geser Ke Bawah untuk baca artikel
Uncategorized

Kader Muda Nahdiyin : Membangun Sulteng Harus Mewujudkan Kesejahteraan 

129
×

Kader Muda Nahdiyin : Membangun Sulteng Harus Mewujudkan Kesejahteraan 

Sebarkan artikel ini

POTRET SULTENG – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Palu melaksanakan kegiatan memperingati hari lahir PMII yang ke-64 tahun dan di rangkaikan dengan dialog interaktif dengan tema “Menyusun Pembangunan Sulawesi Tengah menjadi Daerah Maju”, hal ini dilakukan sebagai ikhtiar dan komitmen menjadi organisasi yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

Pada kesempatan tersebut salah satu narasumber, Taslim Pakaya, S.H sebagai perwakilan kader muda nahdiyin memberikan pandangan terkait pembangunan Sulteng. Ia mengatakan bahwa, kondisi Sulteng dengan industrinya yang di bangga-banggakan hari ini, namun masih banyak masyarakat yang miskin.

“Menurut data BPS terdapat 12,41% masyarakat miskin dan miskin ekstrim di sulawesi tengah. Tentu ini menjadi tantangan bagi pemerintah yang mana daerah ini sangat di unggulkan karena terdapat industri. Namun di tengah kebanggaan itu, ternyata ada masyarakat Sulteng yang tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan makanan, air minum bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan akses informasi atau yang dikenal dengan masyarakat miskin ekstrim,” Jelasnya.

Selain itu, Taslim juga menyampaikan terkait pemindahan ibu kota negara, yang katanya sangat menguntungkan bagi Provinsi Sulawesi Tengah, namun masih minim dalam hal persiapan.

“Soal IKN, Suteng sangat di untungkan di karenakan wilayahnya yang berdekatan. Namun akses yang mudah bukan berarti membuat keuntungan apabila tidak di persiapkan apa yang menjadi kebutuhan nantinya. kesiapan sulteng yang baru terdengar adalah adanya KPN sebagai program pemerintah pusat. Tapi KPN ini sangat terbatas untuk kesejahteraan terhadap masyarakat, karena dikelola oleh perusahaan dan masyarakat sebagai pekerjanya, artinya KPN tidak bisa menjadi rujukan keuntungan bagi masyarakat ketika IKN di pindahkan,” Pungkasnya.

Lanjut, ia sebagai pemuda memiliki pandangan bahwa, jika Sulawesi Tengah ingin sejahtera masyarakatnya maka pemerintah harus menciptakan SDM yang unggul karena tidak ada kemajuan yang diperoleh dengan sumber daya yang terbatas. Katanya, harus ada Partisipasi masyarakat yang artinya daerah ini akan sejahtera ketika konsep yang di buat oleh pemerintah terdapat keterlibatan masyarakat. Keterlibatan pemuda juga sangat menentukan pembangunan untuk daerah yang maju, jangan hanya dijadikan sebagai objek mencari suara, mengaku milenial ketika adanya pemilu atau pilkada setelah terpilih tidak memberi ruang untuk pemuda membangun sulteng.

Mengingat, sulawesi Tengah juga akan menghadapi pilkada, di harapkan para calon nantinya memiliki konsep yang mampu menjawab kebutuhan Sulteng di masa mendatang yang tentunya berpihak terhadap kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan