Geser Ke Bawah untuk baca artikel
Uncategorized

Biaya PKL SMK Negeri 2 Palu Meroket, Orangtua Siswa : Kepsek Kurang Bijak !

2164
×

Biaya PKL SMK Negeri 2 Palu Meroket, Orangtua Siswa : Kepsek Kurang Bijak !

Sebarkan artikel ini

POTRET SULTENG – Siswa siswi SMK Negeri 2 Palu diambang resah, pasalnya biaya Praktek Kerja Lapangan (PKL) tahun ini naik drastis.

Pada bulan Mei 2024, Kepala sekolah SMK Negeri 2 Palu, Loddy Sirentu melakukan rapat bersama orangtua/wali dan mengumumkan pembiayaan PKL untuk siswa-siswi tahun ini sebesar Rp. 1.250.000,-.

Salah satu orangtua murid mengatakan, kepala sekolah tidak mempertimbangkan keluarga yang tidak mampu, setelah dihubungi melalui telepon.
“Selang beberapa waktu, setelah kita rapat dengan kepsek, kita ketemu dengan pihak sekolah untuk membahas biaya PKL ini, supaya bisa diturunkan lagi karena banyak orangtua murid yang kurang mampu, saat itu kita diberitahu kalau kepsek di panggil Dikjar untuk bicarakan masalah itu. Jadi besar harapannya kami bisa diringankan. Setelah beberapa hari setelah kita ke sekolah, siswa dikumpul dan diberitahu kalau biaya PKL dikurangi sebesar tujuh puluhan ribu saja, nah bukannya senang kita justru kaget dengan keringanan yang di kasih kepsek,” Jelasnya.

Lanjut, Orangtua tersebut juga menjelaskan bahwa beberapa orangtua meminta pendapat kepada wali kelas dan ketua jurusan, namun keduanya tidak dapat berbuat banyak, dikarenakan mereka tidak dilibatkan oleh kepala sekolah.
“Kita juga sudah minta pendapat ke wali kelas, mereka juga turut prihatin, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak dilibatkan oleh kepala sekolah, begitupun dengan ketua jurusan waktu kita minta pendapatnya, mereka juga bilang tidak bisa berbuat apa-apa karena dilarang untuk ikut terlibat,” Pungkasnya.

Salah seorang murid (kami samarkan namanya) menjelaskan bahwa biaya PKL sangat memberatkan dikarenakan jangka waktu pengumuman biaya PKL dan pelaksanaan PKL sangat dekat, sehingga minim waktu biaya PKL tersebut dapat terkumpulkan.
“Biaya PKL sangat mahal, apalagi diumumkan di bulan mei, sementara kita turun PKL di bulan Juli, kecuali diumumkan saat awal tahun atau semisal awal tahun ajaran baru, masih bisa kita usahakan kumpul-kumpul uang atau menabung,” tegas murid tersebut.

Siswa tersebut juga mengaku bahwa Kepala sekolah diduga melakukan permainan kotor terkait biaya PKL tersebut, pasalnya ada salah satu orangtua murid bertemu untuk meminta kebijakan dan transparansi pembiayaan PKL dan diberi kebijakan dapat dikurangi biaya PKL tersebut secara individu.
“Selang satu hari setelah pengumuman biaya PKL lalu itu, salah satu orangtua teman kami bertemu dengan kepsek untuk meminta kebijakan dan transparansi biaya PKL, lalu diberi keringanan sama kepsek untuk dikurangi biaya PKL nya secara individu, tapi karena orangtuanya temanku merasa kurang adil kalau cuman dia sendiri, makanya kurang sepakat dan kepsek kasih solusi menambah kuota 25 orang yang bisa dikurangi biaya PKL nya, sehingga kita curigai kalau kepsek bermain kotor di biaya PKL nya kita ini, karena seenaknya saja atur keringanan, kalau memang dia tidak bermain kotor, kenapa tidak diratakan saja ke semua siswa untuk dikasih keringanan,” tegas murid tersebut.

Murid tersebut juga menyampaikan bahwa akan melakukan aksi demonstrasi di DPRD Provinsi Sulawesi, kemudian dilanjutkan ke SMK Negeri 2 Palu, agar siswa dan siswi serta Orangtua mendapatkan keadilan terkait biaya PKL tersebut.

Tinggalkan Balasan