POTRET SULTENG-Aktivis Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng) Muh Taufik Hidayat mengatakan, Fenomena El Nino yang berkepanjangan berpotensi mendatangkan malapetaka pada pola cuaca, ekosistem, kesehatan dan ekonomi khususnya di Donggala.
Meski, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata dia, dampak Fenomena El Nino di Provinsi Sulteng tidak berpengaruh signifikan. Namun, berdasarkan keterangan mereka, terdapat 3 daerah yang masuk level kuning mulai dari Donggala, Tolitoli, dan Poso.
Hal ini memungkinkan, menurut Calon Anggota Legislatif Donggala itu, level kuning dapat meningkat ke level merah jika hujan tak kunjung turun, sehingga dapat mengakibatkan kebakaran lahan, kekeringan, hingga berpengaruh pada hasil pertanian dan panen.
“Anomali cuaca termasuk kekeringan, banjir, dan badai hebat. Daerah yang biasanya mengalami kondisi basah dapat mengalami periode kering yang berkepanjangan, sedangkan daerah kering dapat tergenang oleh curah hujan yang berlebihan,” ujarnya, Senin, (4/9/2023).
Dia mengungkapkan bahwa perubahan pola curah hujan dan suhu dapat sangat mempengaruhi pertanian, menyebabkan gagal panen dan kekurangan pangan. Hal ini dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan baik bagi ketahanan pangan lokal.
Lanjut dia, kekeringan akibat El Nino dan terganggunya siklus pertanian dapat menyebabkan kelangkaan pangan dan malnutrisi. Sistem kekebalan yang lemah karena nutrisi yang tidak memadai membuat populasi lebih rentan terhadap infeksi.
Menurutnya, El Nino dapat berpengaruh terhadap proses tahapan wabah penyakit melalui perubahan kondisi iklim dan dinamika ekologi.
“El Nino terkait dengan perubahan suhu yang lebih tinggi dan pola curah hujan yang berubah, yang menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perkembangbiakan nyamuk. Hal ini menyebabkan prevalensi penyakit yang lebih tinggi seperti malaria, demam berdarah, dan virus Zika karena nyamuk berkembang biak dalam kondisi yang lebih hangat dan lebih basah,” jelasnya.
Oleh sebab itu, perlu ada upaya konkrit dari Pemerintah Daerah Donggala untuk mengantisipasi dampak tersebut dengan melakukan pendekatan multi-aspek.
“Langkah penting untuk memastikan bahwa ancaman tak kasat mata dari dampak kesehatan El Nino dapat di respon dengan tanggapan yang komprehensif dan efektif,” jelasnya.
Dia menegaskan agar pemerintah tidak bekerja seperti pemadam kebakaran yang datang ketika ada peristiwa.
“Pemerintah jangan bekerja seperti pemadam kebakaran yang datang ke lokasi setelah ada kejadian,” tandasnya.