PALU, POTRET SULTENG – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah (Sulteng) terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah tindakan radikalisme, diantaranya dengan menggelar Camping Keberagaman diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain pemahaman, praktik moderasi beragama, membuat narasi lewat medsos, video keberagamaan agama, dan deklarasi damai.
Baca Juga: Dinilai Masih Ngambang, Ekonesia Desak Ketegasan Pemerintah Terkait Status KPN Donggala
Dengan tagline berkolaborasi untuk damai beragama di sekolah, camping keberagaman sukses digelar, juga melibatkan pihak-pihak terkait, bertempat di Hotel Paramasu, Jalan Domba, Kelurahan Talise, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Rabu(20/9/23).
“Dalam camping keberagaman ini melibatkan 50 orang dari beberapa agama mulai mahasiswa, ada guru agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, pokoknya ini semua agama di rangkul,” ungkap Direktur Pencegahan BNPT, Prof. Irfan Idris
Baca Juga: PBB Sulteng Bakal Gelar Konsolidasi Pemenangan Capres dan Bacaleg
Menurutnya, camping ini digelar untuk mempertahankan kedamaian beragama di sekolah, dalam pencegahan radikal terorisme, sekaligus kampanye damai beragama, dan pembuatan video bahan ajar di sekolah
Irfan mengatakan, BNPT dan FKPT Sulteng tidak bisa bekerja dalam penanggulangan maupun pencegahan radikal dan terorisme, tanpa melibatkan banyak pihak dan lintas sektor. Sehingga selama ini kami telah bekerja dengan berbagai elemen, termasuk hari ini dengan para guru agama.
Baca Juga: Direktur Ekonesia: Penting Bagi CO Kenali Kemampuan Dasar
Selain itu, Pengurus FKPT Sulteng, Dr. Awaludin mengatakan, dalam praktik pembuatan narasi dan video itu dibentuk beberapa kelompok yang masing-masing kelompok merupakan guru yang berbeda agama, sehingga mereka akan berkolaborasi dan berkreasi untuk membuat narasi tentang hidup damai meski mereka berbeda agama.
Dari pengalaman kelompok melibatkan lintas agama ini, kata dia, maka akan menjadi bahan ajar bagi mereka untuk ditularkan kepada para murid, sekaligus kepada rekan mereka sesama guru, sehingga ke depan makin banyak guru yang turut berkampanye tentang pentingnya makna damai.
Baca Juga: Pemda Buol Salurkan Bantuan Pangan Sebanyak 8 Ton Beras Gratis Di Daerah Ini
“Kegiatan yang kami lakukan ini, termasuk tindak lanjut oleh guru setelah ini, tentu untuk mencegah dari kelompok yang tidak senang dengan keberagaman, termasuk kelompok yang melakukan berbagai cara untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” tandasnya.