POTRET SULTENG-Dipimpin Syamsuddin Badudu Pengurus Forum Kepala Teknik Tambang (FKTT) Provinsi Sulawesi Tengah Periode 2023-2025 resmi dilantik pada Jumat, (21/7/2023).
Pelantikan tersebut bertempat di Best Western Choco Plus Kota Palu, turut hadir Sekertaris Daerah Provinsi Sulteng dan Ketua Komisi IV DPRD Sulteng.
Diketahui, sebanyak 101 orang jumlah pengurus FKTT dari 60 jenis perusahaan antara lain tambang, batuan dan mineral yang ada di Sulteng resmi dilantik.
Ketua Forum Kepala Teknik Tambang (FKTT) Provinsi Sulawesi Tengah, Samsudin Badudu mengatakan latar belakang forum ini adalah dari kegelisahan para kepala teknik tambang yang kian maraknya kasus kecelakaan kerja (K3) di pertambangan.
“Forum ini terbentuk akibat kegelisahan kami akan maraknya kasus kecelakaan kerja di lokasi tambang. Untuk itu kami bertemu dan berkumpul sehingga terbentuknya forum ini,” ucap Samsudin
Tugas utama dari kepala kerja tambang, kata dia, adalah memenuhi kaidah teknis yang baik untuk permasalahan keselamatan kerja dan lingkungan,
“Kita sehari-hari melakukan praktek standarisasi baik peralatan, kompetensi pelakunya, pengawasnya maupun dari perusahaan-perusahaan. Misalnya perusahaan support kita harus memiliki izin usaha jasa pertambangan tentu, harus memiliki sumber daya yang memiliki kompetensi,” kata Ketua Forum KTT itu.
Dalam Praktek pertambangan tersebut, kata dia, harus memulihkan kembali lingkungan yang telah diolah, ada penempatan tanah pucuk kemudian urutan-urutan yang harus dilakukan.
“Setelah selesai pertambangan kita harus mereklamasi kembali itu tugas kita kemudian menghijaukan kembali itu tugas dari perusahaan tambang dan itu yang bertanggung jawab adalah KTT,” jelasnya.
Lebih lanjut kata Samsudin, forum ini adalah wadah untuk mengupgrade kemampuan warga lokal sekitar tambang.
“Forum ini kita akan jadikan sebagai wadah untuk mengupgrade kemampuan teman-teman yang ada di sekitar kita, sehingga kesejahteraan yang ditimbulkan dari praktek pertambangan bukan hanya untuk luar tetapi untuk sebagain besar masyarakat sekitar kita itu yang menjadi semangat kita” jelasnya.
Menurut Samsudin, umumnya sumber daya lokal itukan masih terbatas kemampuannya sehingga kalau kita libatkan dalam praktek pertambangan tanpa memberikan pembekalan sebelumnya tentu akan mempunyai resiko yang cukup tinggi.
“Kewajiban kita dari FKTT ini menjembatani teman-teman, mungkin mulai dari training, kita ikutkan magang-magang, kemudian setelah kita liat kemampuanya kita rekrut menjadi tenaga kerja ataupun kemudian kita ikutkan dalam pelatihan-pelatihan kompetensi. Kita tetap mensuport dalam hal pengetahuan,” bebernya.
“Salah satu yang bisa memperlancar kegiatan pertambangan kita kalau kita mengikutkan masyarakat-masyarakat lokal didalam kegiatan kita,” pungkasnya.