Geser Ke Bawah untuk baca artikel
KesehatanSosial Budaya

Memprihatinkan! Dinkes Buol Temukan Sejumlah Anak Di Bukal Terindikasi Stunting Dan Belum Tersentuh Bansos

31
×

Memprihatinkan! Dinkes Buol Temukan Sejumlah Anak Di Bukal Terindikasi Stunting Dan Belum Tersentuh Bansos

Sebarkan artikel ini
Foto: Kominfo Buol

BUOL, POTRET SULTENG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) temukan sejumlah anak beresiko hingga terindikasi stunting.

Dalam upaya pengentasan stunting di Buol, Dinas Kesehatan PP & KB melaksanakan audit stunting. Kali ini, audit ini dilaksanakan di salah satu lokus stunting Desa Mulat, Kecamatan Bukal pada Selasa, (26/9/23).

Baca Juga: Semarak Hut Kota Palu, Walikota Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Anutapura

Kabid KB Dinkes Buol, Wahida mengatakan bahwa penting untuk mengetahui keberadaan balita yang tidak terdeteksi untuk mencegah stunting. Dia berharap kader posyandu dan perangkat desa agar mengajak warganya untuk datang ke posyandu.

Audit ini dilaksanakan dengan mengunjungi tiap rumah yang terdapat kasus stunting maupun beresiko stunting berdasarkan data ePPGBM.

Dari audit stunting, terdapat beberapa temuan. Salah satu diantaranya karena rendahnya kunjungan balita ke posyandu.

Baca Juga: Gubernur Sulteng: Jangan Pernah Remehkan Alkhairat

Diantaranya terdapat seorang Ibu berusia 30 tahun yang memiliki 6 orang anak. Satu diantara anak tersebut, setelah dilakukan pemeriksaan, disimpulkan bahwa balita 2 tahun 10 bulan itu terindikasi stunting dan satu anak lainnya yang masih berumur 5 hari dengan kondisi lahir prematur BBLR yang persalinannya dilakukan secara non medis.

Kemudian, seorang ibu memiliki empat anak, satu diantaranya terindikasi stunting dan masuk dalam data ePPGBM dengan kategori gizi kurang. Balita yang berusia 2 tahun ini sering sakit serta dalam kesehariannya hanya mengonsumsi nasi dan sayur.

Menanggapi hal itu, Kabid Wahida menyarankan keluarga dan petugas posyandu dapat memperhatikan asupan gizi tambahan serta melakukan pendampingan terhadap ibu dan balita ini.

Baca Juga: Dampak El Nino, Ribuan Warga Jaya Bakti Banggai Kekurangan Air Bersih

Temuan berikutnya, ada satu ibu hamil yang enggan datang ke posyandu meskipun sudah diingatkan berulang kali. Terkait hal ini, Wahida menyarankan petugas agar melakukan pendekatan khusus untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya.

Diketahui, mata pencaharian kepala keluarga ini adalah sebagai pencari kayu bakar. Dan kondisi rumah sangat kumuh, tidak memiliki MCK yang memadai.

Berdasarkan penelusuran mendalam oleh Tim Audit, keluarga ini juga seringkali kekurangan makanan pokok (beras). Dari audit ini pula diketahui bahwa keluarga ini belum pernah tersentuh bantuan sosial apapun.

Baca Juga: Ketua Utama Alkhairat Sampaikan Ini Di Muktamar XI

Wahida dalam kunjungannya langsung menindaklanjuti hal tersebut dengan menghubungi dinas-dinas terkait untuk penanganan secepatnya. Dia juga meminta kepada perangkat desa untuk membantu memfasilitasi pengurusan dokumen kependudukannya untuk melengkapi data-data yang diperlukan.

Lebih lanjut, sejumlah keluarga ini memiliki anak dengan jarak yang relatif sangat dekat.

Hasil dari audit ini, kata Wahida, nantinya akan dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan program-program pencegahan stunting yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Baca Juga: Memukau! Ribuan Warga Banggai Ramaikan Semarak NasDem

“Audit kasus stunting ini mencerminkan komitmen serius Pemerintah Kabupaten Buol dalam memerangi masalah kesehatan yang menghambat pertumbuhan anak-anak,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan