Geser Ke Bawah untuk baca artikel
Sosial Budaya

Agung Trianto: 2024, Pemilu Bukan Hanya Ritual Demokrasi, Tapi..

31
×

Agung Trianto: 2024, Pemilu Bukan Hanya Ritual Demokrasi, Tapi..

Sebarkan artikel ini
Ketua LMND Sulteng, Foto Ist

Potret Sulteng – Ketua Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW LMND) Sulteng, Agung Trianto, menyatakan bahwa tahun depan, 2024, akan menjadi tahun penting dan bersejarah bagi Indonesia.

Agung Trianto menekankan bahwa pemilu tahun depan bukan hanya sebagai ritual demokrasi, melainkan sebagai momen strategis perubahan.

“Momentum besar ini, tidak boleh kita maknai hanya sebagai ritual demokrasi, ritual bilik suara 5 tahunan saja, tapi lebih dari itu sebagai satu momen perubahan, momentum ini adalah momentum strategis yang harus kita manfaatkan secara bersama,” ucap Trianto ke media ini, (Sabtu/18/11/23).

Menanggapi penurunan kepercayaan publik terhadap partai politik dan elit politik, Agung Trianto menyatakan kekhawatiran terhadap partisipasi publik yang semakin mengkhawatirkan, khususnya dari kalangan anak-anak muda. Ia mengaitkan kekecewaan masyarakat terhadap perubahan yang diharapkan pada pemilu lima tahunan dengan ketidaksetaraan yang semakin meningkat di Indonesia.

Dengan data yang mengindikasikan ketimpangan ekonomi yang mencengangkan, di mana 1% orang menguasai aset kekayaan setara dengan 50% rakyat Indonesia, Agung Trianto menyatakan bahwa kondisi ini menyebabkan apatis dan ketidakpedulian generasi milenial dan gen Z terhadap proses demokrasi. Kejenuhan dan ketidakpercayaan terhadap elit politik, baik sebelum maupun selama menjabat, menjadi faktor utama.

“Saat ini kita menghadapi situasi dimana isu-isu identitas kerap kali kita jumpai dan temukan secara bersama, isu sara, hoaks dan sebagainya,” ujarnya.

Menghadapi situasi isu-isu identitas seperti isu sara dan hoaks, Agung Trianto menegaskan pentingnya LMND untuk mengambil peran aktif.

“Penting bagi LMND untuk mengambil peran aktif, peran sebagai anak-anak muda yang mempunyai kesadaran politik, anak-anak muda yang mempunyai ide, anak-anak muda yang mempunyai gagasan-gagasan kebangsaan. Menjadikan momentum pemilu bukan hanya sebagai ajang pergantian oemimpin tiap 5 Tahun, lebih dari itu,” jelasnya.

Dia menyatakan bahwa anak-anak muda perlu memainkan peran sebagai agen perubahan dengan kesadaran politik, ide, dan gagasan kebangsaan. Pemilu bukan hanya tentang pergantian pemimpin, tetapi juga tentang mewujudkan sosio-demokrasi yang sesuai dengan amanah Pasal 33 UUD 1945.

Tinggalkan Balasan