Geser Ke Bawah untuk baca artikel
KesehatanSosial Budaya

Dorong Kesejahteraan Masyarakat: Chairul Tanjung Letakkan Batu Pertama Rumah Sakit Dhuafa di Sulteng

229
×

Dorong Kesejahteraan Masyarakat: Chairul Tanjung Letakkan Batu Pertama Rumah Sakit Dhuafa di Sulteng

Sebarkan artikel ini
Potret peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit dhuafa oleh Chairul Tanjung dan Gubernur Sulteng. Aset: Sukri/PotretSulteng.com

Founder PT. Mega Corpora, Chairul Tanjung, meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit CT Arsa Foundation yang dikhususkan untuk kaum dhuafa, Jumat (26/24).

Rumah sakit tersebut merupakan hasil kerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama CT Arsa Foundation untuk kegiatan sosial, yang berlokasi di eks RSUD Undata, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur Kota Palu.

Chairul Tanjung mengungkapkan pemilihan Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu, sebagai lokasi pembangunan pertama didasarkan pada sejarah panjang kemitraan antara Mega Corpora dan Provinsi Sulteng.

Ia mengatakan bahwa kemitraan dimulai dengan menjadi mitra di Bank Sulteng, dan melibatkan diri dalam upaya rekonstruksi pasca-tsunami dan gempa, terutama di sekolah-sekolah dan tempat ibadah di Palu serta beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah.

“Kedekatan kami dengan provinsi Sulawesi Tengah ini tidak terjadi secara spontan, tapi ini merupakan kerjasama yang sudah berlangsung lama,” ucap Chairul ke awak media.

Peran aktif Gubernur Rusdy Mastura turut mempengaruhi keputusan ini. Gubernur selalu mendorong kemitraan untuk berkontribusi positif.

“Pak gubernur itu selalu mendorong kami berpartner, itu untuk melakukan hal-hal dengan baik dan respon beliau juga sangat cepat untuk bagaimana memajukan perekonomian di Sulawesi Tengah, dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Tengah ini,” ungkap Chairul.

Lebih lanjut, Chairul mengatakan rumah sakit ini ditujukan untuk seluruh masyarakat Sulawesi Tengah, dengan perhatian khusus pada kaum dhuafa. Dalam rumah sakit ini, pasien dari kalangan miskin tidak akan terlupakan, mendapatkan perawatan yang setara dengan pasien lainnya.

“Jadi ini tidak khusus, tetapi umum. Tetapi khusus untuk kaum dhuafa diperlakukan sama seperti layaknya orang-orang pada umumnya,” katanya.

Menurutnya, rumah sakit ini dirancang hanya satu lantai dengan konstruksi yang memastikan kekuatan bangunan untuk tahan gempa. “Kita tahu ini adalah tempat daerah rawan gempa, maka dibangun hanya satu lantai,” ucapnya.

“Rumah sakit ini rencananya memiliki 3 kamar operasi, jadi bisa melakukan operasi-operasi besar, karena memang fasilitasnya memungkinkan,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan