Sejumlah buruh yang tergabung dalam Kelompok Belajar Buruh IMIP menggelar do’a bersama dan menyalakan lilin di Gerbang Pos I IMIP Morowali Sulawesi Tengah pada Senin (25/12) malam.
Kegiatan ini mereka lakukan sebagai bentuk ungkapan duka cita dan bela sungkawa atas meninggalnya 16 rekan kerja akibat tragedi ledakan di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Baca Juga: Ledakan di Smelter PT ITSS: Korban Jiwa Bertambah Jadi 16 Orang
Diketahui, data terbaru jumlah korban meninggal bertambah menjadi 16 orang sementara puluhan buruh lainnya masih dalam perawatan intensif.
Koordinator Lingkar Belajar Buruh IMIP, Hendri, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah wujud solidaritas mereka kepada korban dan keluarganya. ” Ini merupakan solidaritas kami kepada para korban dan keluarga korban,” ucap Hendri dalam keterangan tertulis.
Terlihat sejumlah buruh membawa tulisan-tulisan doa untuk korban yang meninggal, mendoakan kesembuhan bagi yang masih dalam perawatan, serta memberikan doa kekuatan bagi keluarga korban.
Poster dengan pesan “Kami Butuh Perlindungan” dan “Nyawa Kawan Kami Lebih Mahal dari Harga Mesin” juga ditampilkan sebagai bentuk protes atas kondisi kerja yang mungkin berisiko.
Baca Juga: Seorang Pelajar Jadi Korban Busur Misterius di Palu
Hendri berharap insiden serupa tidak akan terjadi lagi dan menekankan pentingnya perlindungan yang lebih baik bagi buruh di kawasan IMIP. Dia juga mengajak seluruh buruh untuk meningkatkan kehati-hatian dalam bekerja.
“Kita sebagai buruh lebih meningkatkan kehati-hatian dalam bekja,” ujarnya.
Hendri juga berharap, pihak perusahaan memberikan perhatian yang baik kepada korban dan keluarganya, sebab mereka telah berjasa kepada perusahan selama mereka bekerja. Dia menyampaikan ucapan terimaksih kepada semua pihak yang memberikan perhatian terhadap tragedi yang kami alami di IMIP.
