Geser Ke Bawah untuk baca artikel
Sosial Budaya

AP2SI Sulawesi Tengah Terbentuk

×

AP2SI Sulawesi Tengah Terbentuk

Sebarkan artikel ini

POTRET SULTENG-Yayasan Ekologi Nusantara Lestari (EKONESIA) bersama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Uwempane Desa Pulu, menyelenggarakan kegiatan Kemah, Temu dan Dialog Pengelolaan Perhutanan Sosial” di Desa Pulu, Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, pada tanggal 29-Januari 2024.

Kegiatan tersebut dirangkaikana dengan deklarasi pembentukan Asosiasi Pengelola Perhutanan Sosial (AP2SI) Provinsi Sulawesi Tengah.

Kegiatan tersebut didukung oleh Asosiasi Pengelola Perhutanan Sosial Indonesia (AP2SI), WALHI dan WALHI Sulawesi Tengah. Dengan tujuan agar AP2SI di level Provinsi Sulawesi Tengah dapat terbentuk kepengurusannya.

Pada saat sesi dialog terkait perhutanan sosial, BPSKL Sulawesi Seksi II Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat menyatakan bahwa hingga saat ini total areal perhutanan sosial di seluruh Indonesia yang telah memperoleh perizinan seluas 6,4 juta hektar, yang telah dimanfaatkan oleh lebih dari 1 juta Kepala Keluarga. Sementara itu, pihak POKJA PS Sulawesi Tengah mengungkapkan bahwa capaian perhutanan sosial di Sulawesi Tengah saat ini lebih dari 95.000 hektar, dengan total jumlah surat keputusan perizinan sebanyak 188.

Pihak POKJA PS Sulawesi Tengah juga menyebutkan bahwa untuk Desa Pulu, terdapat alokasi areal sekitar 500 hektar yang telah dimasukan ke dalam Peta Indikatif Arahan Perhutanan Sosial (PIAPS). Sehingga masyarakat dan pemerintah Desa Pulu dapat memanfaatkan peluang ini untuk memperoleh akses pengelolaan hutan melalui skema perhutanan sosial. Sementara itu, KPH Kulawi sebagai pemangku kepentingan pengelola hutan di Kecamatan Dolo Selatan menyatakan dukungannya terhadap KTH Uwempane dan pemerintah Desa Pulu jika berkeinginan mengajukan usulan perhutanan sosial.

Camat Dolo Selatan yang hadir membuka kegiatan tersebut menyatakan dukungannya terhadap inisiatif inisiatif baik dan positif yang dilakukan oleh berbagai pihak. Beliau berharap bahwa kegiatan di Desa Pulu melalui KTH Uwempane dapat memberikan manfaat sosial, lingkungan dan ekonomi kepada masyarakat setempat.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif EKONESIA Azmi Sirajuddin berharap kolaborasi dengan para pihak dapat membantu upaya-upaya perlindungan bentang alam, spesies dan ekosistem di Desa Pulu agar dapat terjaga dan berkesinambungan.

Selain tentunya berharap dukungan para pihak terhadap peningkatan taraf ekonomi masyarakat Desa Pulu melalui kegiatan agroforestri yang saat ini digalakkan di wilayah itu.

Sebelum deklarasi, para peserta mengunjungi lokasi sumber air panas Kaliali, yang merupakan destinasi wisata alam Desa Pulu. Air panas Kaliali, sangat unik karena memiliki dua mata air yang memiliki sifat maskulin dan feminim, sehingga disebut oleh warga lokal dengan “Kaliali”, yang artinya dua arah atau dua sumber.