POTRET SULTENG-Koordinator Wilayah Forum Demokrasi Milenial Sulteng (Korwil FDM), Moh Fadel menyebut kerawanan pemilu seperti isu suku, agama, ras, dan antargolongan atau SARA, Hoax, bahkan money politik masih menjadi ancaman setiap pesta demokrasi.
Sebagai elemen penting dalam pesta demokrasi, masyarakat diharapkan menjadi pemilih cerdas.
“Dalam momentum kontestasi sangat banyak tantangan yang kita hadapi. Seperti isu SARA, Hoax bahkan money politik. Olehnya masyarakat harus menjadi pemilih yang cerdas,” ujarnya, Kamis, (18/7/2024).
Apalagi di era percepatan informasi saat ini, media sosial masih menjadi sarana mudah penyebaran informasi palsu atau hoax dan isu Suku Agama Ras dan Antar Golongan atau SARA. Oleh karena itu masyarakat perlu memilah dan memilih informasi yang benar agar tidak mudah terprovokasi.
“Tentunya perlu bagi kita menyaring informasi yang kita dapatkan entah itu melalui media sosial maupun media media lainnya. Jangan mudah percaya dengan informasi yang belum jelas sumbernya,” terangnya.
Olehnya, masyarakat diharapkan cerdas dan tidak mudah terprovokasi, baik informasi yang diperoleh serta menjaga perdamaian meski perbedaan pandangan politik.
Selain itu, kesuksesan penyelenggaraan pemilu juga sangat dipengaruhi adanya dukungan dan partisipasi masyarakat.
Tambah Fadel, bahwa sebagai pemegang hak suara, tentunya keterlibatan masyarakat dalam Pilkada sangat berdampak besar bagi majunya sebuah daerah.
“Tentunya kelancaran tahapan ini perlu adanya partisipasi masyarakat, mengingat ruang demokrasi dibuka sepenuhnya agar masyarakat mampu menentukan siapa pemimpin di 5 tahun kedepannya,” ungkapnya.
Masyarakat diharapkan proaktif menggunakan hak pilihnya dan tidak golput di pilkada yang bakal digelar pada tanggal 27 November 2024.