POTRET SULTENG-Pergantian Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) atas nama Adriansa Manu dari Partai NasDem Kabupaten Poso menuai polemik di daerah pemilihan lll Lore Bersaudara.
Pasalnya pergantian tersebut dilakukan di masa-masa akhir verifikasi menuju penetapan daftar calon sementara (DCS) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pendukung Adriansa Manu menilai pergantian tersebut diduga kuat dilakukan secara tidak sehat oleh pengurus Partai NasDem Kabupaten Poso.
“Kami menilai ada kongkalikong dibalik pergantian Adriansa Manu dari DCS DPRD Kabupaten Poso,” ujar Gabriel Cugeno, Selasa, (12/9/2023).
Ia menduga ada permainan sehingga Adriansa Manu tergeser dari DCS Partai NasDem Kabupaten Poso. Apalagi kata Gabriel, pergantian tersebut dilakukan nanti saat masa akhir verifikasi DCS DPRD Kabupaten Poso.
“Kenapa nanti sekarang baru ada pergantian? Ini kan patut kita pertanyakan apalagi kami pendukung Adriansa Manu telah melakukan sosialisasi sejak lama saat Adriansa Manu dinyatakan lolos sebagai DCS Partai NasDem, nomor urut kandidat juga sudah keluar,” tanya dia.
Gabriel menyayangkan sikap Partai NasDem yang secara sengaja menghilangkan hak konstitusional Adriansa Manu untuk ikut bertarung dalam kontestasi elektoral pada 14 februari 2024 mendatang.
“Kami pendukung Adriansa Manu dan simpatisan Partai NasDem khususnya Lore Tengah sangat menyayangkan kejadian ini. Partai NasDem yang kami anggap partai demokratis, modern dan terbuka bagi siapa saja ternyata jauh dari ekspetasi kami sebagai warga,” tegasnya.
Gabriel juga mempertanyakan mekanisme pergantian Calon. Sebab, hal itu menurutnya sangat merugikan mereka sebagai simpatisan partai Nasdem dan juga sebagai pendukung Adriansa Manu.
“Yang jadi pertanyaan kami apakah memang aturan seperti ini bisa dilakukan kapan pun dan dimanapun tanpa adanya pemberitahuan secara resmi?” tanya dia.
Selain itu, Gabriel mengatakan bahwa kejadian ini telah merugikan dan mengecewakan mereka sebagai pendukung Adriansa Manu dan juga simpatisan Partai NasDem.
Sebagai partai modern, kata dia, mestinya menjadi teladan yang baik kepada simpatisan NasDem, terutama generasi muda dalam membangun politik yang sehat.
“Kami tentu sangat kecewa dan tidak lagi simpatik dengan partai NasDem. Kejadian ini kami anggap sebagai politik kotor yang terang-terangan dipertontonkan oleh pengurus Partai NasDem,” ungkapnya.
Gabriel menilai apa yang dilakukan partai NasDem terhadap Adriansa Manu telah mengesampingkan kepentingan rakyat dan tidak berpihak pada rakyat.
“Kami menilai bahwa politik ini tidak lagi sesuai dengan kehendak rakyat tetapi hanya berpihak pada kepentingan pribadi dan golongan saja,” lanjutnya.
Menurut Gabriel, dalam waktu dekat ini pihaknya bersama dengan pendukung Adriansa Manu akan melakukan aksi protes kepada Partai NasDem.
Lanjut dia, aksi itu dilakukan melalui penurunan bendera Partai NasDem yang secara sukarela mereka pasang di rumah-rumah warga pendukung Adriansa Manu dan simpatisan partai NasDem.
“Kami akan melakukan aksi protes kami dengan menurunkan bendera dan baliho Partai NasDem yang kami kampanyekan dulu di daerah kami. Sebab, kami sudah merasa sangat kecewa dengan tindakan sepihak oleh partai nadem,” tandasnya.