Geser Ke Bawah untuk baca artikel
PendidikanPolitik

Caleg DPR-RI Amiruddin Rauf Jadi Narasumber PKKMB Untad, Bawaslu Sulteng: Tidak Masalah, Asalkan…

40
×

Caleg DPR-RI Amiruddin Rauf Jadi Narasumber PKKMB Untad, Bawaslu Sulteng: Tidak Masalah, Asalkan…

Sebarkan artikel ini

PALU, POTRET SULTENG – Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Dapil Sulteng, dr. Amiruddin Rauf menjadi narasumber di Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Kedokteran Untad, Bawaslu Sulteng berikan tanggapan.

Pasalnya mantan Bupati Buol itu suda terdaftar sebagai dcs Caleg DPR-RI Dapil Sulteng dari Partai Demokrat.

Diketahui, akun facebook Relawan Amiruddin Rauf telah mengunggah foto kegiatanya saat menjadi narasumber di PKKMB Fakultas Kedokteran Untad dengan menggunakan logo atribut caleg pada Rabu,(23/8/23).

Menanggapi hal itu Ketua Bawaslu Sulteng, Nasrun mengatakan, tidak masalah jika itu di unggah akun media sosialnya sendiri.

“Gak masalah karena itu di posting akun caleg timsesnya, kalau itu di posting oleh Untad sendiri atau dibagikan ASN maka itu sudah melanggar prosedur,” ucap Nasrun saat dihubungi media ini melalui via telepon. Kamis,(24/8/23).

Karena mungkin yang bersangkutan punya profesi dibidang itu, dan selagi dirinya tidak menyampaikan ajakan untuk memilih dia, itu tidak menjadi masalah.

Nasrun juga mengatakan, jika ada ASN yang mengshare, like atau memberikan komentar pada postingan itu segera laporkan pada kami karena itu ada prosedurnya.

Akademisi Universitas Tadulako Untad Alamsyah M Nur

Selain itu, pakar Ilmu Pemerintahan Fisip Untad, Dr. Nur Alamsyah memberikan komentar, harusnya panitia dalam kondisi saat ini tidak melibatkan Caleg untuk menjadi narasumber, karena kita adalah lembaga yang netral.

“Saya kira ini tdk masalah. Namun pun demikian panitia harusnya dalam kondisi seperti sekarang sebaiknya tidak melibatkan kawan2 yang sedang akan berkompetisi, sebab mempertaruhkan nama lembaga yang harusnya bersifat netral,” kata Alamsyah.

Menurutnya, pimpinan fakultas sebagai instrumen kebijakan yang mengundang, mestinya memilih yang netral-netral supaya tidak bias kepentingan.

Seperti gambar ini, kata Alamsyah, hal ini biasa saja namun karena bawa nama Untad, kontestan lain juga berpikir bahwa Untad berpihak padahal, tentu saja tidak demikian sebab kehadirannya sungguh-sungguh untuk kapasitas profesi.

“Beda jika pemaparan gagasan, sy kira malah sebaiknya para politisi itu diundang, tentu saja akan lebih dari satu perbandingan. Di kampus untuk dibedah ide, gagasan, dan visi-misiya,” tutup Kaprodi Ilmu Pemerintahan Fisip itu.

Tinggalkan Balasan