Gerakan Mahasiswa Untad (GMU) menggelar aksi protes menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Tadulako (Untad) pada Rabu pagi (24/4/24). Aksi ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dan dilakukan di depan pintu masuk utama kampus.
Jenderal Lapangan (Jenlap) Fadel Muhammad Ramadhan menyatakan kekecewaannya terhadap kurangnya respons dari pihak birokrasi terhadap kampanye yang telah dilakukan.
“Kami ini sudah melakukan kampanye media sosial dan lain sebagainya. Akan tetapi, tidak pernah direspon oleh pihak birokrasi, bahkan ternyata setelah kami turun di anak-anak 24 (calon mahasiswa), itu banyak yang batal untuk melanjutkan ke dunia perkuliahan diakibatkan tingginya harga UKT yang mereka rasakan,” ungkap Fadel.
Kenaikan UKT di Untad tahun ini mengalami peningkatan. Misalnya, biaya di Fakultas Kehutanan naik dari 1.750.000 menjadi 3.000.000.
Koordinator Lapangan (Korlap), Iki Sewang, menambahkan bahwa mahasiswa telah melakukan berbagai kajian terhadap kebijakan tersebut.
“Jika tidak ada respon dari birokrasi kami tetap akan konsolidasikan kembali. Kami akan tetap selalu memperjuangkan,” tegasnya.
Aksi protes tersebut juga ditandai dengan pembakaran ban sebagai simbol protes mahasiswa terhadap kebijakan tersebut.