Geser Ke Bawah untuk baca artikel
Kesehatan

Upaya Penurunan Stunting, Dinkes Buol Gelar Monev TPPS Dan TPK Lintas Sektor

36
×

Upaya Penurunan Stunting, Dinkes Buol Gelar Monev TPPS Dan TPK Lintas Sektor

Sebarkan artikel ini

BUOL, POTRET SULTENG – Berdasarkan peraturan presiden nomor 72 tahun 2021, salah satu instrumen yang harus terpenuhi adalah tersedianya hasil monitoring dan evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang akan dilaporkan ke tingkat nasional.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula lantai II Dinkes Kabupaten Buol pada Kamis, (21/9/23).

Kepala Dinas Kesehatan dan Kependudukan Keluarga Berencana, Muhammad Rizal Naukoko, mengungkapkan bahwa dalam upaya penurunan stunting, perlu ada koordinasi terstruktur dan konvergensi di antara pemangku kepentingan terkait.

Keluarga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan, kata dia, kekuatan pembangunan nasional berakar pada elemen keluarga sebagai komunitas mikro dalam masyarakat. Keluarga sejahtera dan berkualitas merupakan pondasi dasar bagi keutuhan dan keberlanjutan pembangunan.

Profil Keluarga Indonesia yang tercermin dari hasil SUPAS 2015 menunjukkan bahwa keluarga Indonesia berada dalam kondisi rentan. Angka kematian ibu masih tinggi, yaitu 305 per 1.000 kelahiran hidup, sementara angka kematian bayi Indonesia sebanyak 22 bayi per 1.000 kelahiran hidup.

Kegiatan Fasilitas dan Pembinaan Kampung KB terdiri dari 36 orang dengan sasaran dan narasumber pada kegiatan Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Buol, Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, lintas sektor terkait, Kepala Desa dan Lurah, PKB, IMP, Pokja Kampung KB, kader, serta tiga tokoh masyarakat.

Olehnya itu, upaya ini perlu komitmen bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama, yaitu target nasional angka stunting berada pada 14 persen di tahun 2024.

Rizal juga mengungkapkan bahwa target kampanye zero growth 0 bayi lahir stunting adalah calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui agar senantiasa menjaga gizi agar bayi lahir dalam keadaan sehat.

“Angka stunting saat ini akan berpengaruh dan berdampak pada 10 sampai 20 tahun ke depan. Olehnya itu, kita harus bekerja keras agar stunting dapat ditekan,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut kepala dinas Kominfo Buol Suondo D Sanua, S Sos, Kepala Dinas BPM Yani L Saad, para Camat, serta tim Audit Stunting.

Tinggalkan Balasan