Geser Ke Bawah untuk baca artikel
Hukum dan Kriminal

Terus Memakan Korban! Insiden Ledakan Smelter Kembali Terjadi, Walhi Sulteng Minta PT ITSS Morowali Segera Di Audit

307
×

Terus Memakan Korban! Insiden Ledakan Smelter Kembali Terjadi, Walhi Sulteng Minta PT ITSS Morowali Segera Di Audit

Sebarkan artikel ini
Salah satu korban ledakan smelter feronikel di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

POTRET SULTENG-Insiden ledakan smelter feronikel di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah kembali memakan korban. Terdapat dua orang pekerja mengalami luka bakar.

Saat ini dua korban bernama Jekmaryono dan Yudarlah sedang menjalani perawatan di RS Bungku Kabupaten Morowali.

Ledakan ini diduga bersumber dari Las Oxy Asetilin atau las pembakaran C2H2 dengan O2 dari Gas asetilin yang sangat kuat membelah besi logam dan baja.

Kecelakaan kerja di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) tersebut sering terjadi hingga memakan korban. Sebelumnya pada tanggal 23 Desember 2023, PT ITSS pernah terjadi ledakan yang menyebabkan hampir 21 orang pekerja TKI dan TKA meninggal dunia serta lainnya mengalami luka berat dan mengakibatkan cacat permanen.

Ledakan itu juga disebabkan oleh las oxy asetilin. Kecelakaan berulang di PT ITSS, membuktikan lemahnya pengawasan dan pembiaran oleh pemerintah, seperti tidak ada tanda-tanda perbaikan sama sekali yang di lakukan oleh perusahaan berbendera Tiongkok ini.

Padahal insiden ledakan yang terjadi tanggal 23 Desember 2023 lalu, menjadi pembelajaran untuk memperbaiki sistem SMK3 di PT ITSS dan Kawasan IMIP secara keseluruhan.

Dalam video amatir dua orang pekerja yang menjadi korban ledakan tersebut, hanya di angkut menggunakan mobil drum truk berwarna hijau. Evakuasi korban yang tidak memenuhi standar di kawasan IMIP ini membuktikan salah satu contoh sangat amburadulnya manajemen SMK3.

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulteng menyoroti investigasi dilakukan oleh pemerintah paska ledakan tungku PT ITSS 23 Desember 2023 lalu, yang hanya menetapkan dua orang TKA sebagai dalang dari kejadian tersebut, dan tidak memberikan sangsi atas kelalaian perusahaan dalam menjalankan standar manajemen K3.

Padahal dalam kejadian tersebut Walhi Sulteng menilai ada sistem SMK3 yang tidak di berlakukan dalam proses perbaikan tungku ferrosilicon.

Kampainer Walhi Sulteng, Wandi menyampaikan, pekerja selalu menjadi korban dari ambisi produksi nikel yang terus di genjot untuk mendatangkan laba yang begitu besar dalam program hilirisasi nikel.

“Sementara pemerintah terlihat sangat abai untuk memberikan jaminan dan perlindungan bagi pekerja,” ujarnya, Jum’at, (14/6/2024).

Produksi Nikel di Sulteng yang selalu di banggakan oleh pemerintah itu, bersumber dari tata kelola yang sangat kotor, merusak lingkungan, memiskinkan masyarakat yang berada di lingkar industri dan pertambangan, serta banyak pekerja yang menjadi korban.

Atas kejadian kejadian kecelakaan kerja di PT ITSS pada 13 Juni 2024, Walhi Sulteng meminta kepada pemerintah terkait yakni Kemenaker dan Disnaker Provinsi Sulteng untuk melakukan audit SMK3 perusahaan dan menutup sementara kegiatan produksi PT ITSS.

“Audit dilakukan secara indepent dan melibatkan semua pihak serta serikat-serikat buruh,” tegas Wandi.

PT ITSS merupakan anak perusahaan dari Tsighan Grup investor asal Tiongkok, yang merupakan pemegang saham mayoritas di kawasan IMIP, dan juga berinvestasi di Singapura, India, dan Amerika Serikat serta mengelola 15 anak perusahaan.***

Tinggalkan Balasan