POTRET SULTENG-Ketua Majelis Musyawarah Pemuda Pelajar Mahasiswa Morowali Utara (PPMMU) Kota Palu, Agus Rudi Harianto, SH mengatakan, pemerintah dan industri yang berada di Morowali Utara hingga saat ini bersikap sewenang-wenang.
Dia mengatakan akibat sewenang-wenang itu terancamnya kehidupan sosial, ekonomi budaya, perempuan dan lingkungan hidup.
Lebih lanjut, kata Agus, praktik kawasan industri yang berada di Morowali Utara itu dinilai hanya menimbulkan pengrusakan lingkungan hingga budaya.
“Kami menolak perusahaan yang merusak cagar budaya Morowali Utara. Tanpa adanya cagar budaya, kita tidak akan tahu sejarah budaya mori, yaitu cagar budaya talapak tangan,” ujarnya, Selasa, (20/6/2023).
Selain menjaga situs tersebut, Agus mengingatkan kembali peristiwa banjir yang terjadi di Kelurahan Bohoue Morowali Utara.
Agus menyebut banjir tersebut kesalahan fatal yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Morowali Utara dan industri.
“Kesalahan yang dilakukan Pemerintah Morowali Utara hari ini dan industri yang seenak-enaknya di Morowali Utara,” jelasnya.
Oleh karena itu, Agus mengingatkan Mahasiswa Morowali Utara untuk mengambil posisi dalam melakukan pengawasan daerah.
“Saya mengingatkan untuk selalu Mahasiswa Morowali Utara mengambil posisi dalam pengawasan daerah,” pungkasnya.
