Geser Ke Bawah untuk baca artikel
Hukum dan Kriminal

Ketua IKA PMII Sulteng Berpihak, Kader Minta Untuk Mundur

270
×

Ketua IKA PMII Sulteng Berpihak, Kader Minta Untuk Mundur

Sebarkan artikel ini
Kader PMII Komisariat Untad, Zikra.

Penulis: Kader PMII Komisariat Untad, Zikra

POTRET SULTENG-Keberpihakan seseorang biasanya di dasari atas pertimbangan kebenaran dalam menghadapi permasalahan yang menghadirkan dua pandangan. Sikap itu pastilah dapat mempengaruhi publik dan kader dalam sebuah organisasi .

Sikap ini di tunjukan oleh Ketua IKA PMII Sulteng yang berpihak kepada Rizani salah satu Calon Ketua PC PMII Palu yang katanya sah secara organisasi terpilih. Sikap ini sah-sah saja karena tidak ada hukum positif yang melarangnya.

Sementara disaat yang bersamaan juga dua Komisariat melahirkan ketua terpilih yaitu Fikri, maka Cabang Palu menjadi dua kepengurusan. Karena Fikri, Komisariat UNISA dan UNTAD ingin mencari solusi dalam permasalahan ini, maka berupaya datang ke senior salah satunya Ketua IKA PMII Sulteng. Namun keinginan itu tidak pernah terlaksana karena Ketua IKA tidak mau di temui.

Namun terbalik ketika ketua cabang yang di pilih oleh satu komisariat yaitu UIN. Ketua IKA sangat mudah di temui bahkan mengirim foto hasil pertemuan. Sangat jelas di konflik ini Ketua IKA PMII Sulteng berpihak ke pengurus Rizani yang katanya sah.

Ekspektasi kader terlalu besar meletakan Ketua IKA Sulteng sebagai orang tua yang di anggap mampu mencari solusi kegaduhan yang terjadi akhirnya mengecewakan, karena sikap Ketua IKA tidak mencerminkan seperti orang tua yang seharusnya menaungi, mengayomi, anak-anaknya.

Secara sederhana, saya mau katakan bahwa konfercab itu cacat sedari awal karena pengurus cabang sudah tidak memiliki legitimasi untuk melaksanakannya. Kenapa demikan, SK Cabang sudah lewat satu tahun masa kepengurusan. Hal ini mungkin tidak diketahui oleh Ketua IKA PMII sehingga mengambil sikap keberpihakan.

Sehingga UNISA dan UNTAD mendorong agar konfercab berjalan menerapkan dengan prinsip pemakluman namun pengurus cabang malah berpihak. Juga mendorong masalah ini diselesaikan secara baik, musyawarah dan tidak merugikan pihak manapun. Namun sikap Ketua IKA sekarang sangat merugikan kader khususnya UNTAD dan UNISA.

Kami menyakini apabila Ketua IKA Sulteng mendengarkan ke dua bela pihak tidak akan berpihak seperti sekarang.

Tulisan ini saya buat berangkat dari  sabda Rasulullah SAW Qulil haqqa walau kana murran “katakanlah walaupun itu pahit” agar mendapat jalan terbaik untuk kedua pihak

Atas sikap keberpihakan Ketua IKA yang tidak mencerminkan sebagai orang tua yang dapat menengahi, kami meminta agar turun saja dari jabatannya.

Tinggalkan Balasan