Geser Ke Bawah untuk baca artikel
Ekonomi

Verna Inkiriwang Akui Ketangguhan Petani Poso Dalam Menopang Ketahanan Pangan Daerah

67
×

Verna Inkiriwang Akui Ketangguhan Petani Poso Dalam Menopang Ketahanan Pangan Daerah

Sebarkan artikel ini
Bupati Poso Verna Inkiriwang.

POTRET SULTENG-Bupati Poso Verna Inkiriwang mengatakan secara global pembangunan pertanian Indonesia masih berorientasi kepada pengembangan budidaya pertanian (on farm) dengan mengembangkan berbagai tanaman yang spesifik lokasi berdasarkan keadaan iklim dan kesuburan tanah.

Hal ini disampaikan dalam pertemuan koordinasi penyuluh pertanian Se-Kabupaten Poso di Gedung Torulemba Rumah Jabatan Bupati.

“Usaha pembangunan pertanian yang digalakkan itu berdampak pada kebutuhan petani akan sarana produksi pertanian dan industri pengolahan hasil pertanian, serta lembaga pendukung (pemasaran dan perkreditan) sangat tinggi,” bebernya dalam rilisnya, Senin, (4/12/2023).

Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia dalam usahanya membangun pertanian di era millenium ini diarahkan pada pembangunan pertanian yang berorientasi agribisnis dan agroindustri dengan memperhatikan komoditas pertanian berbasis spesifik lokasi.

Menurutnya, pengembangan sistem agribisnis dan agroindustri yang digalakkan oleh pemerintah dihadapkan pada tantangan perubahan lingkungan strategis yang bersifat eksternal maupun bersifat internal.

“Perubahan lingkungan eksternal mengindikasikan bahwa pembangunan pertanian Indonesia harus lebih proaktif untuk menciptakan inovasi teknologi pertanian yang dapat bersaing di pasar global,” ungkapnya.

Selain itu, kata Verna pada aspek lingkungan internal pembangunan pertanian Indonesia masih diperhadapkan pada tekanan pertambahan jumlah penduduk, lemahnya sumber daya manusia petani, rendahnya kualitas produksi pertanian, dan semakin kurangnya lahan pertanian produktif akibat alih fungsi lahan yang terjadi secara sporadis di berbagai daerah di Indonesia.

Lebih lanjut, Verna menyampaikan pembangunan pertanian yang terus digelorakan oleh pemerintah dan pihak-pihak penentu kebijakan lainnya di Indonesia semakin memotivasi para petani untuk meningkatkan potensi produktivitas pertaniannya dengan mengedepankan aspek kualitas, kuantitas dan keberlanjutan.

“Petani sebagai pelaku utama dalam usaha tani tentunya memerlukan teknologi pertanian untuk peningkatan usaha taninya. Teknologi pertanian itu meliputi: teknologi budidaya, teknologi pemupukan, teknologi pengendalian hama dan penyakit, teknologi panen dan pasca panen, serta teknologi dalam memasarkan hasil pertanian. Teknologi pertanian itu dapat diterima oleh petani melalui pendidikan non formal yang berbasis pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kapasitas petani sebagai warga masyarakat yang perlu mendapatkan pendidikan dan pendampingan dalam berusahatani,” jelasnya.

Bupati Poso juga mengakui ketahanan ekonomi daerah pada masa pandemi sangat ditopang para petani tangguh Poso, sehingga dampak pandemi pada saat itu yang melanda seluruh negeri di Indonesia, Kabupaten Poso masih bisa survive dengan hasil produksi pertanian dan perkebunan dari para petani.

Pertemuan koordinasi para penyuluh pertanian tersebut juga berlangsung dialog antara para penyuluh dengan bupati Poso dalam suasana penuh keakraban dengan diselingi candaan tapi serius membicarakan berbagai persoalan para penyuluh di lapangan.

Hadir mendampingi bupati Poso pada pertemuan koordinasi tersebut Ketua PMI Poso, Plt. Kadis Pertanian, para Kabid serta seluruh peserta dan undangan lainnya.

Tinggalkan Balasan