Geser Ke Bawah untuk baca artikel
Ekonomi

Komitmen Investasi Hijau Sigi Capai US$ 2,65 Juta

54
×

Komitmen Investasi Hijau Sigi Capai US$ 2,65 Juta

Sebarkan artikel ini
Penandatanganan Komitmen Investasi pada Festival Lestari ke-5 di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah
Penandatanganan Komitmen Investasi pada Festival Lestari ke-5 di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah

SIGI, SULAWESI TENGAH, POTRET SULTENG – Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah berhasil mengantongi komitmen investasi hijau senilai US$ 2,65 juta dari forum bisnis yang digelar sebagai rangkaian Festival Lestari ke-5 di Kabupaten tersebut.

Adapun komitmen investasi hijau tersebut untuk mengembangkan komoditas lestari andalan Kabupaten Sigi seperti kopi, kakao, vanili, palmarosa, dan sereh wangi. Komitmen terbesar berasal dari perusahaan yang fokus pada pengelolaan dan pengolahan kopi yakni Java Kirana. Co-founder Java Kirana, Noverian mengatakan bahwa perusahaannya akan membenamkan investasi hingga US$ 2 juta untuk mengembangkan komoditas kopi di Sigi.

“Kami akan fokus pada sentralisasi pasca panen dan komersial servis serta logistik dan trading,” ucap Noverian dalam Forum Bisnis dan Investasi Inovasi Berbasis Alam di Sigi, Jumat (23/6).

Komitmen Investasi tersebut juga datang dari perusahaan permodalan Katalys untuk komoditas kakao. Co-Founder & Partner Katalys, Peter Witkamp mengatakan perusahaan tertarik mengembangkan agroforestri kakao di Desa Omu, Kecamatan Gumbasa senilai US$ 500.000.

“Tujuannya menciptakan sistem bisnis yang berkelanjutan dengan konservasiclingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat untuk proyek hilirisasi kakao dimulai daricDesa Omu,” katanya.

Dari komoditas vanili, palmarosa, dan sereh wangi, Conservana Spices berkomitmen membangun pabrik pengolahan dengan nilai sekitar US$ 125.000. I Ketut Maliawan, founder Conservana Spices, mengklaim perusahaan akan memastikan semua produk diperoleh melalui metode yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Saat ini, Conservana sudah memiliki fasilitas serupa di Bali untuk produk vanili, biji kopi, minyak atsiri. Melalui fasilitas pengolahan ini, Conservana akan mengolah hasil hutan bukan kayu seperti rempah-rempah menjadi produk akhir yang siap dikonsumsi atau bahan baku industri.

“Kami memproduksi, mengemas, dan mendistribusikan produk ini baik secara lokal maupun global,” ungkapnya.

Ketut mengatakan Conservana ingin meningkatkan mata pencaharian masyarakat hutan dengan menghidupkan kembali budaya berkebun hutan tradisional dan memperluas pertanian cerdas iklim. Selama ini, Conservana Spices telah mengekspor produknya ke Inggris, Eropa, Jerman, Jepang dan China. Tahun ini, Conservana Spices sudah mendapat purchase order senilai US$ 36O ribu.

Selain sektor swasta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia juga berkomitmen mengikutsertakan pelaku UMKM untuk ikut dalam pameran di luar negeri. “Kami akan mengikutsertakan UMKM dalam pameran di Inggris pada bulan depan,” kata Nur Kholis perwakilan FEB UI.

Selain komitmen investasi, forum ini juga menghasilkan sejumlah kolaborasi krusial. Kadin Indonesia dan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) menjalin kesepakatan pengembangan percontohan multi usaha kehutanan antara Pemkab Sigi, Kadin Sulawesi Tengah, dan LTKL.

“Komitmen ini bertujuan untuk menghadirkan proyek percontohan (pilot project) multiusaha kehutanan di Kabupaten Sigi guna menjadi model usaha dengan kesinambungan antara usaha produksi, pengolahan dan pemasaran, serta dengan dukungan dari pemerintah,” ujar Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kadin Indonesia Silverius Oscar Unggul.

Memorandum of Understanding (MoU) kedua yaitu nota kesepahaman antara Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dengan Kabupaten Sigi untuk penguatan ekonomi masyarakat Kabupaten sigi melalui pengembangan agribisnis kopi dan kakao. Kerjasama ini untuk mengembangkan bibit unggul untuk mendukung peningkatan produksi dan kesejahteraan petani kopi dan kakao di Kabupaten Sigi. MoU ketiga yakni antara Kabupaten Sigi dan UPT Sumberdaya Hayati Sulawesi Herbarium Sulawesi – Herbarium Celebense (CEB) Universitas Tadulako untuk kerjasama riset dan pengembangan Inovasi berbasis alam Cagar Biosfer Lore Lindu.

Tinggalkan Balasan

Pemerintahan

POTRET SULTENG-Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Nuim Hayat menekankan bahwa pemerintah merupakan pelayan masyarakat. “Pelayan masyarakat yang wajib mengayomi dan memberikan kepuasan kepada masyarakat khususnya dalam peningkatan kualitas pelayanan publik di…